
Risiko remaja hamil dengan usia di bawah 20 tahun sangat berbahaya sebabkan tidak tidak banyak gangguan pada calon ibu yang masih remaja dan janin. Gangguan ini bisa saja terjadi pada tubuh atau fisik dan psikis. Dengan risiko yang cukup besar ini, remaja diminta untuk menunda kehamilan dahulu agar usianya cukup. Begitu berusia 20 tahun, kehamilan bisa diusahakan.
Ada sekian banyak artikel kesehatan yang mendasari kenapa wanita hamil yang belum terlampau lumayan umur sangat berisiko dan akhirnya menggarap persalinan. Beriku dampak kehamilan remaja yang patut diwaspadai:
1. Gizi buruk
Karena remaja masih dalam tahap perkembangan, tubuhnya akan membutuhkan tidak tidak banyak nutrisi untuk berkembang. Jika remaja hamil, dia akan membutuhkan lebih tidak tidak banyak makanan bergizi yang seharusnya dia butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangannya, karena bayi dalam kandungan akan bergantung pada asupan nutrisi ibu.
Sementara sebanyak remaja mungkin mengontrol berat berat (diet) yang dibutuhkan supaya dapat mengenakan pakaian yang lumayan sekitar kehamilan, namun ini berbahaya untuk kebutuhan nutrisi ibu dan janin.
Banyak remaja pun paling sadar tentang berat badannya dan sering menikmati gangguan makan. Jika menikmati gangguan makan, ia berisiko menikmati anoreksia atau bulimia, tersebut dapat sangat riskan untuk kesehatan ibu dan janin.
2. Perawatan kehamilan yang tidak benar
Dalam tidak sedikit sekali kasus, penyebab kehamilan pada remaja mungkin tidak menyadari kiat terbaik untuk menggunakan perlindungan ketika terkaitseks. Akibatnya, dia mungkin tidak sering kali yakin apakah dia hamil atau tidak, terutama karena dia mungkin masih bingung terhadap tanda-tanda dan gejala hamil.
Perawatan prenatal paling urgen guna kesehatan ibu dan bayinya, tetapi bila remaja tidak menyadarinya, dapat jadi ia akan melewatkan tes, obat-obatan dan vaksinasi yang penting utnuk ibu dan janin. Dan dampak kehamilan remaja dapat menyebabkan masalah kesehatan pada calon ibu dan janin.
3. Berat berlahiran rendah
Risiko remaja hamil hendak melahirkan bayi dengan berat berlahiran rendah – yaitu bayi dengan berat tidak lumayan dari 5,5 kg. Sebuah penelitian April 2007 yang diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology, memburu bahwa ibu yang berusia 10 hingga 19 tahun memiliki dapat jadi 14 persen lebih tinggi memiliki bayi dengan berat badan berlahiran rendah dibandingkan dengan ibu yang berusia 20 hingga 24 tahun.
Bayi yang berlahiran dengan berat badan rendah berisiko lebih tinggi untuk sejumlah masalah yang dapat memengaruhi jantung, paru-paru, dan pikiran ibu dan janin.